Wednesday, February 28, 2007

[Bisnis] 28 Februari 2007

News:
  • Ditjen Pajak akan mempercepat proses penyelesaian permohonan keberatan surat ketetapan pajak dan surat tagihan pajak atas nama PT Makindo Tbk, sementara penyidikan atas nama Gunawan Yusuf dihentikan karena tidak ditemukan unsur pidana.
  • PT Perusahaan Pengelola Aset menyiapkan program penjualan aset properti, penjualan aset kredit PT Bali Nirwana Resort dan Grup Texmaco untuk memenuhi target setoran ke APBN 2007 yang mencapai Rp 1,5 triliun.
  • Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menyatakan surat berharga emas (SBE) yang akan dikeluarkan Bursa Berjangka Jakarta bersama PT Aneka Tambang Tbk, melanggar hukum. Menurut Kepala Bappebti Titi Hendrawati, hal itu disebabkan penerbitan surat berharga yang belum mendapakan izin resmi dari otoritas pengawas. Selama Bappebti belum memberikan izin terhadap penerbitan SBE, pihaknya tidak akan bertanggung jawab jika terjadi kasus tidak tersedianya emas saat surat berharga itu jatuh tempo. Agar penerbitannya memiliki legitimasi, SBE itu mesti dilengkapi pengakuan dari Bank Indonesia yang menyatakan dokumen itu termasuk surat berharga.
  • PT Medco Energi International Tbk tengah menyeleksi empat sekuritas asing untuk menjadi penjamin emisi (underwriter) penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) dari induk (holding) sejumlah anak usaha yang beroperasi di luar negeri. Perseroan berencana menjual 30% hingga 40% saham perusahaan induk tersebut. Dana hasil penawaran umum saham itu akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) eksplorasi migas unit-unit usaha Medco di luar negeri.
  • Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) akan memberi peringatan PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk terkait ketiadaan posisi komisaris independen di tubuh manajemen baru hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pekan lalu. Sanksi administratif akan dikenakan bagi perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran tersebut jika peringatan resmi itu tak juga dihiraukan.

Tuesday, February 27, 2007

[Bisnis] 27 Februari 2007

News:
  • Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) segera menindaklanjuti kasus dugaan tunggakan pajak PT Makindo Tbk senilai Rp 494 miliar lewat koordinasi dengan Ditjen Pajak.
  • PT Gudang Garam Tbk sedang membicarakan kemungkinan untuk menjual sebagian sahamnya kepada Japan Tobacco Inc. Namun, dalam keterbukaannya kepada Bursa Efek Jakarta (BEJ) kemarin, Sekretaris Perusahaan Gudang Garam Heru Budiman mengatakan Gudang Garam saat ini tidak berencana menempuh tindakan korporasi dalam waktu dekat, termasuk rencana yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di bursa.
  • Pemerintah mengisyaratkan penambahan nilai emisi obligasi negara ritel Indonesia (ORI) menjadi Rp 8 triliun hingga Rp 10 triliun pada tahun ini, guna meningkatkan likuiditas instrumen surat utang tersebut di pasar sekunder. Hingga saat ini, surat utang tersebut menduduki posisi buncit dalam hal likuiditas di pasar sekunder, yakni peringkata keempat setelah surat utang negara (SUN), obligasi korporasi konvensional, dan obligasi korporasi syariah.
  • Obligasi PT BNI Securities Tbk senilai Rp 300 miliar yang akan diterbitkan bulan depan diproyeksikan membagi kupon 1%-1,75% di atas imbal hasil surat utang negara (SUN) seri FR0018.

Monday, February 26, 2007

[Bisnis] 26 Februari 2007

News:
  • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk menyiapkan dana Rp 1 triliun untuk biaya investasi 2007 yang mencakup akuisisi satu bank kecil dan perluasan cabang. Sementara itu, BRI membatalkan rencana pembelian 55% saham PT UFJ Finance yang merupakan perusahaan pembiayaan patungan dengan Bank UFJ Jepang.
  • Posisi Deutsche Bank AG sebagai penguasa transaksi surat utang negara (SUN) Indonesia hingga kini belum tergoyahkan. Perusahaan keuangan asal Jerman ini membukukan transaksi terbesar sepanjang Januari mencapai Rp 27,06 triliun. Sebelumnya pada triwulan keempat 2006, dealer tersebut juga membukukan transaksi obligasi negara terbesar senilai Rp 40,05 triliun, diikuti Standard Chartered Bank dan Bank Permata.
  • PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (BSP) melalui anak perusahaannya BSP Finance BV sedang memproses penerbitan obligasi sebesar US$45-US$50 juta untuk mendanai akuisisi sejumlah lahan.

[Bisnis] 24 Februari 2007

News:
  • PT Bank Mandiri Tbk memberikan komitmen kredit untuk dua operator telekomunikasi terbesar yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT Indosat Tbk masing-masing Rp 1 triliun dan Rp 2 triliun. Telkom dan Indosat tercatat menjadi nasabah lama Bank Mandiri. Diluar kedua perusahaan telekomunikasi tersebut, Mandiri juga membuka kesempatan bagi operator-operator telekomunikasi lain untuk mengajukan kredit ke bank milik pemerintah.
  • PT Bank Tabungan Negara mendapat jaminan pembayaran kredit pemilikan rumah (KPR) macet Rp 113 miliar dari Lapindo Brantas Inc untuk 6.000 unit rumah debitor yang terendam di Sidoarjo. Lapindo menyetujui akan mencicil pengalihan tanggung jawab kredit itu selama 10 tahun setelah proses legalnya selesai.
  • Investasi Dana Pensiun PT International Nickel Indonesia (INCO) Tbk dialihkan dari semula deposito menjadi obligasi hingga komposisinya mencapai 70% dari total penempatana dana. Ketua Dana Pensiun Inco Dedy Novianto mengatakan pengalihan itu dilakukan karena obligasi korporasi maupun surat utang negara (SUN) merupakan jenis investasi yang cocok dengan kebutuhan jangka panjang industri dana pensiun. Selain itu, pihaknya juga melakukan studi lebih dulu sebelum pengalihan jenis investasi dilakukan. Pengalihan itu dilakukan pada awal Januari lalu. Pada 2006, komposisinya adalah 70% untuk deposito dan 45% untuk deposito*. Sedangkan sekarang 70% untuk obligasi, deposito 20% dan saham 20%. Dana pensiun Inco memiliki aset sekitar Rp 270 miliar pada akhir 2006 atau meningkat 47% dibandingkan periode yang sama 2005 yang mencapai Rp 183 miliar. Kenaikan itu berasal dari iuran pemberi kerja dan hasil investasi yang mencapai 17% atau sekitar Rp 214 miliar.
  • Harga surat utang negara (SUN) naik untuk pertama kalinya dalam pekan ini setelah terus merosot mulai Senin. Kenaikan harga itu didorong oleh kebijakan pemerintah untuk mengendalikan kenaikan harga bahan makanan, sehingga diharapkan dapat mengerem laju inflasi.
  • PT Excelcomindo Pratama Tbk tahun lalu mulai membukukan laba bersih setelah pada 2005 menderita rugi. Pada 2006, operator seluler itu mencatat laba bersih Rp 651,88 miliar dari sebelumnya rugi Rp 224,09 miliar. Keuntungan yang dibukukan Excelcomindo ditunjang oleh kenaikan pendapatan kotor 50% dari 4,3 triliun pada akhir 2005 menjadi Rp 6,5 triliun pada Desember tahun lalu.
  • PT Pakuwon Jaadi Tbk mengambil alih pengelolaan proyek Superblok Gandaria, Jakarta Selatan, setelah mengakuisisi sebagian besar saham PT Dakarai Investment melalui penyertaan 80.000 saham senilai US$80 juta di PT Artisan Wahyu.

Friday, February 23, 2007

[Bisnis] 23 Februari 2007

News:
  • PT Makindo Tbk menunggak pajak senilai Rp 494,06 miliar yang seharusnya dibayarkan paling lambat 30 November 2006, sementara itu otoritas pasar modal menegaskan realisasi go private tidak menghapuskan kewajiban emiten itu. Utang pajak itu diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa pada 31 Oktober 2006 berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan untuk tahun pajak 1996. Tagihan pajak tersebut meliputi pajak penghasilan (PPh) sebesar Rp 358,57 miliar, pajak pertambahan nilai Rp 119,25 miliar, surat tagihan PPN Rp 16,11 miliar, PPh Pasal 21 Rp 66,07 juta, dan PPh Pasal 23 Rp 68,92 juta. Tagihan PPh badan itu berasal dari perhitungan penghasilan bersih Makindo sebesar Rp 859,29 miliar, penghasilan kena pajak Rp 859,29 miliar, sehingga pajak penghasilan yang terutang Rp 257,77 miliar ditambah sanksi administrasi Rp 116,29 miliar. Dalam laporan itu, Makindo baru membayar Rp 15,5 miliar yang berasal dari PPh Pasal 25 sebesar Rp 4,05 miliar dan PPh Pasal 29 sebesar Rp 11,44 miliar.
  • Pemerintah membatalkan sedikitnya 11 proyek bermasalah yang didanai empat kreditor asing, yaitu Asian Development Bank, World Bank, Pemerintah Jepang dan Denmark senilai total US$369,93 juta.
  • PT Bank Central Asia Tbk membukukan laba bersih (unaudited) hingga Rp 4 triliun pada 2006. Kontribusi terbesar laba diperoleh dari penyaluran kredit yang mencapai Rp 61 triliun. Porsi terbesar kredit BCA selama 2006 pada sektor usaha mikro kecil dan menengah yakni 45% dari total kredit atau setara dengan Rp 27,45 triliun. Disusul kemudian kredit korporasi sebesar 38% dari total kredit atau Rp 23,18 triliun, dan sisanya sebesar 17% atau Rp 10,37 triliun untuk sektor konsumer. Laba yang dibukukan BCA hingga akhir 2006 tercatat naik 11,1% dari periode tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3,6 triliun. Meski mencatat laba yang cukup besar, namun rasio penyaluran kredit terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio/LDR) hanya 40%, jauh dibawah rata-rata perbankan nasional yang mencapai 60%. Adapun dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun BCA hingga akhir 2006 sebesar Rp 152,73 triliun.

Thursday, February 22, 2007

[Bisnis] 22 Februari 2007

News:
  • Induk Perusahaan tambang batubara, PT Indo Tambangraya Megah, yang dikuasai korporasi raksasa Thailand, Banpu Public Company Limited, segera melakukan penawaran perdana 20% saham (initial public offering/IPO) untuk meraup dana segar US$200 juta. Go public Indo Tambangraya, yang memiliki kepemilikan mayoritas saham di perusahaan tambang batubara di Indonesia yaitu PT Trubaindo Coal Mining, PT Indominco Mandiri, PT Kitadin Corporation, PT Bharinto, dan PT Barasentosa Lestari akan diwujudkan tahun ini. Tidak hanya di Indonesia, Banpu juga mengoperasikan tambang batubara di China dan Thailand.
  • PT Mobile-8 Telecom Tbk menggenjot jumlah obligasi yang diterbitkan dari semula Rp 550 miliar menjadi Rp 675 miliar karena jumlah permintaan melebihi nilai emisi. Direktur Pelaksana Danareksa Sekuritas Orias Petrus Moedak mengatakan suku bunga obligasi Mobile-8 ditetapkan di level 12,375%. Jumlah permintaan yang masuk melampau batas Rp 550 miliar, sehingga obligasi yang diterbitkan ditambah menjadi Rp 675 miliar. Semula, Mobile-8 menawarkan obligasi senilai Rp 550 miliar bertenor lima tahun dengan tingkat bunga 11,75% - 12,375%. Kelebihan dana Rp 125 miliar akan dialokasikan untuk keperluan modal kerja.
  • Otoritas pasar modal mulai mengkhawatirkan risiko inefisiensi industri reksa dana menyusul membanjirnya produk baru di pasar awal tahun ini yang dapat melebihi kemampuan penyerapan pasar. Hingga kini, tercatat ada 90 manajer investasi (MI) yang telah mengajukan produk baru reksa dana dengan total produk mencapai 396 buah. Melimpahnya reksa dana itu yang terjadi di tengah ketidaksiapan pasar dikhawatirkan memicu praktik persaingan tidak sehat yang dapat merugikan MI.
  • Menneg BUMN Sugiharto sempat menyatakan tidak setuju untuk melepas 5,31% saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) pada Desember tahun lalu di level harga Rp 11.300, meski akhirnya saham BUMN dilego pada Rp 11.350 per saham. Harga jual itu diskon 16,54% dari level tertingginya Rp 13.600 pada Agustus 2006. Keputusan tidak menyetujui divestasi saham itu tertuang dalam risalah rapat koordinasi yang digelar di gedung Danareksa pada 14 Desember 2006.

Wednesday, February 21, 2007

[Bisnis] 21 Februari 2007

News:
  • Indonesia berpotensi defisit beras dari hasil produksi nasional sebesar 1,13 juta ton pasca panen Januari-April 2007, sehingga opsi tambahan impor beras sebanyak 500.000 ton mungkin terealisasi. Skenario optimistis yang diusung Departemen Pertanian menyebutkan hasil panen gabah kering giling (GKG) Januari-April 2007 sekitar 24 juta ton lebih rendah dari 'level normal' 26 juta ton. Padahal, berdasarkan angka ramalan III BPS Januari-April 2007, sekitar 25,99 juta ton GKG. Dengan jumlah produksi GKG sekitar 24 juta ton itu, negeri ini berpotensi menghasilkan beras sekitar 12,58 juta ton, dengan asumsi konversi GKG menjadi beras 0,56. Tingkat produksi beras pada kuartal I/2007 itu lebih rendah 1,13 juta ton dibandingkan dengan rata-rata produksi normal Januari-April, yang menghasilkan 14,72 juta ton.
  • Pemerintah menambah empat agen baru penjual obligasi ritel Indonesia (ORI) yakni Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Lippo, menyusul rencana penerbitan tanggal 28 maret 2007. Ditjen Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto menyatakan keempat agen baru tersebut, berikut 12 agen lama (ORI seri 001), akan ditetapkan resmi pada pekan depan, 27 Februari 2007. Ke-12 agen lama tersebut adalah Trimegah Securities, Danareksa Sekuritas, Bank Mandiri, Citibank, Bank International Indonesia, Bank Permata, Bank Danamon, Valbury Asia Securities, Bank Panin, Bank Bukopin, Bank NISP, dan Bank Mega.
  • Sementara itu, lelang surat utang negara seri FR0043 yang digelar Depkeu kemarin kembali mengalami kelebihan penawaran (oversubscribed). Dari Rp 4,00 triliun target indikatif yang ditetapkan, penawaran yang masuk Rp 7,56 triliun. Imbal hasil (yield) terendah masuk dalam lelang itu mencapai 10,50%, tertinggi 13,00%. Pemerintah menetapkan imbal hasil rata-rata 10,68%, bid over to ratio 1,89 dengan tingkat kupon 10,25%. Tanggal penerbitan dan settlement SUN seri 0043 tersebut 22 Februari 2007, tanggal jatuh tempo 15 Juli 2022, tanggal pembayaran kupon 15 Januari dan 15 Juli, alokasi pemenang kompetitif Rp 3,98 triliun dan pemenang non kompetitif Rp 20 miliar.
  • Admiro Corp. membatalkan akuisisi 71,6% saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) karena tidak terpenuhinya sejumlah persyaratan. Pembatalan tersebut juga telah diberitahukan kepada Bank Indonesia selaku regulator. Dengan pembatalan ini otomatis kepemilikan di BTPN kembali seperti sebelum proses akuisisi terjadi.
  • Bapepam-LK tetap memproses izin penawaran tender (tender offer) saham PT Trimegah Securities Tbk yang menjual 30% sahamnya kepada Oversea-Chinese Bank Corporation Limited (OCBC Bank), kendati DPR berencana membentuk panitia kerja (panja) atau panitia khusus (pansus) untuk memeriksa transaksi itu.

Tuesday, February 20, 2007

[Bisnis] 20 Februari 2007

News:
  • Konsorsium keluarga Cendana-Bakrie mendapat komitmen pinjaman hingga US$980 juta dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) untuk pembangunan PLTU Tanjung Jadi A senilai US$1,4 miliar.
  • Sebanyak 50% saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) akan ditawarkan dalam penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) yang akan digelar pada semester II tahun ini. Recapital Advisors, yang menjadi pemegang saham mayoritas di BTPN, akan melepas sekitar 20% - 30% saham senilai Rp 300 miliar, sedangkan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) akan melepas seluruh saham yang dimilikinya yaitu 28,4%. Direktur Utama Recapital Advisors Rosan Perkasa Roeslani yang juga menjabat Komisaris BTPN mengatakan bank itu akan menggelar dua aksi korporasi yaitu penawaran umum perdana dan penerbitan obligasi subordinasi Rp 540 miliar.
  • Setelah hampir delapan bulan tidak merestui go private PT Makindo Tbk, Bapepam-LK akhirnya mengizinkan rencana itu dengan mengeluarkan surat No. S-583/BL/2007 tanggal 13 Februari 2007. Antiro Limited akan menggelar penawaran tender terhadap 24,08% saham atau sebanyak 211,4 juta lembar saham PT Makindo Tbk. Antiro Limited selaku pihak yang melakukan penawaran tender telah menunjuk Makindo Securities untuk melaksanakan pembelian saham Makindo yang dimiliki publik.