Monday, February 26, 2007

[Bisnis] 24 Februari 2007

News:
  • PT Bank Mandiri Tbk memberikan komitmen kredit untuk dua operator telekomunikasi terbesar yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT Indosat Tbk masing-masing Rp 1 triliun dan Rp 2 triliun. Telkom dan Indosat tercatat menjadi nasabah lama Bank Mandiri. Diluar kedua perusahaan telekomunikasi tersebut, Mandiri juga membuka kesempatan bagi operator-operator telekomunikasi lain untuk mengajukan kredit ke bank milik pemerintah.
  • PT Bank Tabungan Negara mendapat jaminan pembayaran kredit pemilikan rumah (KPR) macet Rp 113 miliar dari Lapindo Brantas Inc untuk 6.000 unit rumah debitor yang terendam di Sidoarjo. Lapindo menyetujui akan mencicil pengalihan tanggung jawab kredit itu selama 10 tahun setelah proses legalnya selesai.
  • Investasi Dana Pensiun PT International Nickel Indonesia (INCO) Tbk dialihkan dari semula deposito menjadi obligasi hingga komposisinya mencapai 70% dari total penempatana dana. Ketua Dana Pensiun Inco Dedy Novianto mengatakan pengalihan itu dilakukan karena obligasi korporasi maupun surat utang negara (SUN) merupakan jenis investasi yang cocok dengan kebutuhan jangka panjang industri dana pensiun. Selain itu, pihaknya juga melakukan studi lebih dulu sebelum pengalihan jenis investasi dilakukan. Pengalihan itu dilakukan pada awal Januari lalu. Pada 2006, komposisinya adalah 70% untuk deposito dan 45% untuk deposito*. Sedangkan sekarang 70% untuk obligasi, deposito 20% dan saham 20%. Dana pensiun Inco memiliki aset sekitar Rp 270 miliar pada akhir 2006 atau meningkat 47% dibandingkan periode yang sama 2005 yang mencapai Rp 183 miliar. Kenaikan itu berasal dari iuran pemberi kerja dan hasil investasi yang mencapai 17% atau sekitar Rp 214 miliar.
  • Harga surat utang negara (SUN) naik untuk pertama kalinya dalam pekan ini setelah terus merosot mulai Senin. Kenaikan harga itu didorong oleh kebijakan pemerintah untuk mengendalikan kenaikan harga bahan makanan, sehingga diharapkan dapat mengerem laju inflasi.
  • PT Excelcomindo Pratama Tbk tahun lalu mulai membukukan laba bersih setelah pada 2005 menderita rugi. Pada 2006, operator seluler itu mencatat laba bersih Rp 651,88 miliar dari sebelumnya rugi Rp 224,09 miliar. Keuntungan yang dibukukan Excelcomindo ditunjang oleh kenaikan pendapatan kotor 50% dari 4,3 triliun pada akhir 2005 menjadi Rp 6,5 triliun pada Desember tahun lalu.
  • PT Pakuwon Jaadi Tbk mengambil alih pengelolaan proyek Superblok Gandaria, Jakarta Selatan, setelah mengakuisisi sebagian besar saham PT Dakarai Investment melalui penyertaan 80.000 saham senilai US$80 juta di PT Artisan Wahyu.