Tuesday, March 21, 2006

[Bisnis] 21 Maret 2006

News:
  • Dirut Bursa Efek Jakarta Erry Firmansyah menegaskan belum akan mencabut penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham PT Bumi Resources Tbk dan PT Energi Mega Persada Tbk pada hari ini. Dia mengatakan manajemen Bumi harus memberi penjelasan dulu kepada publik soal penjualan ketiga anak usahanya, baru kemudian BEJ akan mempertimbangkan untuk mencabut suspensinya.
  • Angkutan barang di empat pelabuhan utama mulai pukul 21.00 tadi malam beroperasi kembali setelah pemerintah dan Organda mencapai kesepakatan tentang penghapusan pajak pertambahan nilai (PPN) angkutan khusus pelabuhan.
  • Munculnya sentimen positif dari dalam negeri dan luar negeri telah mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta terus melaju dengan kenaikan 24,936 poin ke level 1.330. Data perdagangan saham BEJ mengungkapkan sejumlah 7,335 juta lot saham telah diperjualbelikan dengan transaksi senilai Rp 2,454 triliun dan frekuensi mencapai 24.392 kali. Harga saham yang naik sejumlah 87 saham, harga saham turun 36 saham, dan 240 saham stagnan. Saham berkapitalisasi besar menjadi pemicu kenaikan indeks, antara lain Telkom naik Rp 250 menjadi Rp 7.000, Perusahaan Gas Negara naik Rp 150 menjadi Rp 9.750, dan Indosat naik Rp 50 menjadi Rp 5.350.
  • Tiga calon penjamin emisi (underwriter) kemungkinan besar membantu penerbitan obligasi III maksimum Rp 1 triliun PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) pada triwulan II dan III tahun ini. Ketiga calon penjamin emisi itu adalah Investindo Nusantara Sekuritas, Bank DBS, dan Danareksa Sekuritas.
Market Review:
  • Investor terus memburu saham unggulan Bisnis sampai awal minggu ini. Perburuan pemodal atas saham blue chips dipicu penguatan rupiah serta bullish bursa regional. Disamping itu, pernyataan Gubernur Bank Indonesia soal inflasi tahun ini sekitar 7% - 9% turut menyulut investor memborong saham unggulan. Demikian halnya, pembatalan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) kembali menyulut sentimen beli di saham Bisnis. Investor asing masih aktif mengakumulasi saham kapitalisasi besar guna menambah portofolionya di bursa Jakarta. Asing membukukan net buying Rp 630 miliar.
  • Pelaku pasar tidak menyiakan kesempatan dengan terus membeli saham Bisnis. Kecenderungan pemodal itu wajar mengingat sentimen positif yang berhembus di bursa belakangan ini. Apresisasi rupiah atas dolar AS disertai turunnya suku bunga SBI sangat positif untuk pasar saham. Di sisi lain, keberhasilan sejumlah emiten membukukan laba tinggi tahun lalu ikut menyemarakkan bursa minggu ini. Tidak terkecuali aksi korporasi emiten, terutama langkah Bumi Resources melepas asetnya di Arutmin dan Kaltim Prima Coal terus menumbuhkan sentimen positif hingga pekan ini.
  • Indeks BI-40 kembali terkerek 2,15% pada 367,443. Total volume saham Bisnis yang diperjualbelikan mencapai 494 juta unit senilai Rp 1,7 triliun. Sejumlah saham unggulan kapitalisasi besar kembali diburu investor untuk investasi jangka panjang. Bagaimanapun juga, penguatan rupiah dibawah Rp 9.200 akan mempercepat emiten merestrukturisasi utangnya dengan kreditor. Bahkan apresiasi rupiah dan turunnya suku bunga SBI memungkinkan emiten melakukan ekspansi. Sentimen beli yang dimotori asing membuat laju indeks tak terbendung. Saham Astra International, Telkom, Bank Danamon, Bank BCA, Bank BRI, serta Perusahaan Gas Negara tampil sebagai penggerak bursa dengan kenaikan kurs.