Friday, January 13, 2006

[Bisnis] 13 Januari 2006

News:
  • Investor global disebut-sebut sedang berebut masuk ke pasar Indonesia dengan membeli saham sejumlah perusahaan lokal dengan transaksi hingga US$124 juta. Data Bloomberg menunjukkan aksi investor global itu juga terjadi di sejumlah negara kawasan Asia Tenggara, seperti Thailand (US$1,4 miliar), Filipina (US$13,1 juta), dan Taiwan (US$1,1 miliar). Sejak awal tahun IHSG meningkat 7% dari posisi 1.171,71 menjadi 1.256,25 poin. Sedangkan rupiah menguat 4,7% dari posisi Rp 9.815 menjadi Rp 9.345 per dolar AS.
  • PT Trimegah Securities Tbk memprediksikan IHSG akan mencapai level 1.369 berdasarkan valuasi pasar saham Indonesia yang saat ini masih lebih rendah dibandingkan beberapa negara di Asia. Menurut Kepala Riset Trimegah Fajar R Hidayat, valuasi rasio harga saham terhadap laba per saham (price to earning ratio/PER) di Bursa Efek Jakarta baru 10,1 kali pada akhir 2005. Dengan target indeks harga saham gabungan (IHSG) 1.369, PER pada 2006 berada di tingkat 11,9 kali.
  • Perlahan tapi pasti, investor asing terus menaikkan porsi investasinya pda surat utang negara (SUN) yang hingga akhir November tahun lalu mencapai Rp 31,72 triliun, naik dari Rp 28,69 triliun pada bulan sebelumnya. Porsi kepemilikan investor asing itu meningkat menjadi 7,9% dari total surat utang negara yang diperdagangkan, dari sebelumnya sekitar 7,1%.
  • PT Bank Mandiri Tbk meminta PT Merpati Nusantara Airlines untuk menjual sejumlah aset yang dimilikinya termasuk properti untuk mengurangi utang di bank BUMN tersebut. Saat ini jumlah utang Merpati di Bank Mandiri mencapai Rp 194 miliar. Kredit tersebut mulai bermasalah sejak November 2004 segingga menimbulkan tunggakan pembayaran bunga sebesar Rp 21 miliar dan denda sebesar Rp 6,2 miliar.
Market Reviews:
  • Aksi profit taking mulai membayangi pergerakan saham unggulan di BEJ. Pelaku pasar merealisasikan keuntungan temporer di sejumlah saham Bisnis yang kursnya sudah menguat tajam belakangan ini. Kecenderungan pemodal itu wajar karena secara teknis, harga saham blue chips tampak overbought. Investor sengaja melepas saham Bisnis untuk membeli kembali di harga yang lebih murah. Ini adalah strategi jangka pendek pemodal dalam mempertahankan keuntungan di bursa. Bahkan konsolidasi pasar tersebut dilakukan agar kurs saham blue chips tetap kompetitif sampai akhir bulan nanti.
  • Perlu diketahui bahwa sejak pembukaan transaksi 2 Januari sampai hari Kamis 12 Januari, indeks BEJ telah melonjak tajam 93 poin lebih atau sebesar 8%. Lonjakan IHSG tersebut sangat signifikan bila dibandingkan dengan bursa regional lainnya. Oleh sebab itu, cukup rasional jika pemodal mulai merealisasikan keuntungannya kemarin. Bagaimanapun, profit taking dimaksudkan untuk mendapatkan harga yang lebih wajar di perdagangan mendatang. Pelaku pasar juga tidak ingin kehilangan gain di depan mata sehingga mereka cukup agresif melepas sejumlah saham pilihan kapitalisasi besar.
  • Sentimen jual dimotori saham Telkom dan Bank Mandiri langsung menjatuhkan indeks BI-40 sebesar 0,34% pada 342,368. Total volume saham Bisnis yang diperjualbelikan 503 juta unit senilai Rp 1,43 triliun. Tindakan ambil untung pemodal BEJ seiring dengan melemahnya kurs saham blue chips di beberapa bursa regional. Kejatuhan saham unggulan ikut merosotkan indeks BEJ 5,030 poin atau 0,40% menjadi 1.256,253. Meski demikian, aktivitas perdagangan berlangsung marak dan bergairah. Jumlah saham yang berhasil dipindahtangankan di BEJ sebanyak 3,06 miliar unit senilai Rp 2,2 triliun.