Wednesday, May 10, 2006

[Bisnis] 10 Mei 2006

News:
  • Bank Indonesia akan menginstruksikan kepada 10 bank yang saat ini memiliki modal jauh dibawah Rp 80 miliar untuk segera merger tahun depan. Bank sentral mencatat terdapat sekitar 20 bank yang memiliki modal di bawah Rp 80 miliar. Hingga akhir 2006, BI masih menyerahkan proses konsolidasi sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Tetapi hingga saat ini tanggapan dari perbankan belum menggembirakan. Padahal, dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API), bank sentral mensyaratkan pemenuhan modal minimum Rp 80 miliar pada 2007. Bank-bank yang bermodal kurang dari Rp 80 miliar adalah: Harda Internasional, Hagakita, UIB, IFI, Akita, Liman Internasional, Index Selindo, Windu Kentjana, Fama Internasional, Multi Arta Sentosa, Capital Indonesia, Mayora, Bisnis, Bintang Manunggal, Artos Indonesia, Mitra Niaga, Indomonex, Harmoni, dan Alfindo.
  • Pemerintah hanya bersedia menukarkan obligasi negara seri FR0036 senilai Rp 2,21 triliun dengan delapan obligasi negara yang akan jatuh tempo pada Februari 2007 – Juli 2009. Keterangan pers Departemen Keuangan menyebutkan jumlah total penawaran yang masuk pada lelang penukaran obligasi negara 9 Mei itu mencapai Rp 4,08 triliun. Sembilan obligasi yang bisa ditawarkan untuk dipertukarkan pada lelang itu terdiri dari tiga SUN berbunga tetap dan enam SUN berbunga mengambang mengikuti harga pasar. Namun, pemerintah memutuskan hanya mengambil delapan obligasi dari sembilan obligasi surat utang negara (SUN) yang dapat ditawarkan pda lelang tersebut. Satu surat utang yang tidak diambil pemerintah adalah seri FR0002 yang akan jatuh tempo pada 25 Juni 2009 dengan tingkat kupon 14% dan bunga berjalan Rp 5.906/unit. Sementara penawaran yang masuk untuk delapan obligasi negara mencapai Rp 3,757 triliun.
  • Setelah lima bulan terakhir bertahan, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia kemarin akhirnya memutuskan penurunan BI Rate sebesar 25 basis poin, dari 12,75% menjadi 12,50%. Penurunan BI Rate itu sebelumnya sudah diprediksi analis, mengingat inflasi tahunan hingga April 2006 mencapai 15,4% dengan inflasi bulanan hanya 0,05%. Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah menjelaskan, penetapan BI Rate 12,50% telah memperhitungkan rencana The Fed menaikkan suku bunga mencapai 5%. Selain itu interest differential rate masih cukup lebar dan menarik bagi masuknya modal asing ke Indonesia.
  • PT United Tractors Tbk akan membagikan dividen final Rp 110 per saham atau senilai total Rp 313,68 miliar dari laba bersih tahun lalu Rp 1,05 triliun. Rapat umum pemegang saham (RUPS) United Tractors kemarin menyetujui hal tersebut dan dividen akan dibagikan pada 29 Juni 2006. Para pemegang saham juga menetapkan pembukuan dana cadangan sebesar Rp 31,29 miliar.
  • PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menawarkan obligas sebesar Rp 2 triliun dengan tingkat imbal hasil (yield) antara 12,75% - 14,125%.
  • Perusahaan konstruksi perminyakan PT Perdana Karya siap untuk mencatatkan saham (listing) di Bursa Efek Jakarta tahun ini guna menghimpun dana sekitar Rp 10 miliar. Perusahaan dari Kalimantan Timur ini sedang mempersiapkan diri untuk mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan menunjuk penjamin emisi PT Eurocapital Peregrine Securities.