Wednesday, April 26, 2006

[Bisnis] 26 April 2006

News:
  • PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana menerbitkan obligasi syariah (sukuk) US$2 miliar – US$2,5 miliar (setara dengan Rp 22,25 triliun) pada semester I tahun ini untuk membiayai pembangunan pembangkit listrik 2.000 MW dengan bahan bakar batu bara. Komisaris Utama PLN Alhilal Mahdi mengatakan untuk mewujudkan rencana itu, PLN tengah menyeleksi calon penjamin emisi, yaitu UBS, HSBC Syariah, Citigroup, dan Dubai Islamic Bank.
  • Jumlah obligasi dolar AS dan pembiayaan terstruktur yang dikeluarkan perusahaan nasional di pasar utang luar negeri tahun ini dapat mencapai US$1 miliar, setara Rp 8,9 triliun (di luar rencana obligasi syariah PT Perusahaan Listrik Negara US$2,5 miliar). Presiden Direktur PT Fitch Ratings Indonesia Baradita Katoppo mengatakan jumlah emisi obligasi dolar dari perusahaan nasional diprediksikan lebih dari US$500 juta sampai hari ini, di luar emisi obligasi PT Lippo Karawaci Tbk dan PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk.
  • PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) telah menyampaikan surat peringatan pertama kepada 26 perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan tahun buku 2005, melampaui batas akhir pelaporan 31 Maret. Jika perusahaan itu sampai akhir April ini belum juga menyerahkan laporan keuangannya, BEJ akan menjatuhkan sanksi denda Rp 50 juta. Tahun ini, dari 336 perusahaan yang telah menyampaikan laporan keuangan tahun buku 2005, yang tepat waktu melaporkan mencapai 93%. Sedangkan perusahaan yang mendapatkan opini disclaimer atau auditor menolak memberikan pendapat hanya enam perusahaan, yaitu PT Surya Damai Tbk, PT Suba Indah Tbk, PT Bahtera Adimina Samudera Tbk, PT Bukaka Teknik Utama Tbk, PT Polysindo Eka Perkasa Tbk, dan PT Texmaco Jaya Tbk. Perusahaan yang laporan keuangannya disclaimer tersebut, saat ini sahamnya sudah diberhentikan sementara perdagangannya oleh BEJ.
  • Pelaksanaan penawaran saham terbatas (rights issue) Bank Mega yang berlangsung pekan lalu dikhabarkan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe). Dengan kondisi itu, manajemen Bank Mega optimistis berhasil mengumpulkan dana lebih dari target yang dipatok perusahaan sebesar Rp 500 miliar.
  • Perusahaan pembiayaan Mandala Multifinance merencanakan untuk menerbitkan obligasi senilai Rp 220 miliar pada awal bulan Juli mendatang. Sebagai bagian dari proses tersebut, pada pertengahan Mei perusahaan itu akan lebih dulu menyelenggarakan RUPS Luar Biasa untuk meminta persetujuan pemegang saham. Surat utang senilai Rp 220 miliar itu nantinya akan dibagi menjadi dua, Rp 100 miliar berupa obligasi biasa dan Rp 120 miliar sisanya berupa obligasi tanpa bunga (zero coupon bond).
  • PT Bank Muamalat Indonesia Tbk bersiap melakukan rights issue untuk menambah modalnya, menampik spekulasi masuknya investor asing ke dalam kepemilikan saham bank syariah pertama di Indonesia itu. Proses rights issue akan dimulai pertengahan tahun ini, dan diperkirakan efektif dilaksanakan tahun depan setelah disepakati dalam rapat umum pemegang saham 2007.