Thursday, April 20, 2006

[Bisnis] 20 April 2006

News:
  • Investor asing terus menaikkan investasinya di pasar saham, membuat Indeks harga saham gabungan (IHSG) BEJ menguat 35,85 poin (2,53%) menjadi 1.453,23, sementara itu nilai tukar rupiah diperkirakan akan menembus level Rp 8.800 per US$ dalam waktu dekat. Total nilai transaksi di BEJ kemarin naik hingga 46,89% menjadi Rp 3,54 triliun dari Rp 2,41 triliun pada hari sebelumnya, dengan volume transaksi 3,7 miliar saham dan frekuensi 33.884 kali. Sinyal dari bank sentral AS yang akan menghentikan tren kenaikan suku bunganya turut membuat dolar ‘membanjiri’ pasar saham di negara-negara berkembang (emerging market), termasuk Indonesia.
  • Penguatan harga minyak di New York terhenti, di tengah spekulasi peningkatan stok minyak AS pada pekan keempat. Hal itu mengurangi kekhawatiran minimnya pasokan minyak akibat persoalan program nuklir Iran. Harga minyak untuk pengiriman Mei di New York Mercantile Exchange turun sekitar US$0,49 atau 0,7% menjadi US$70,86 per barel. Dua hari yang lalu, nilai kontrak minyak periode Mei naik 1,4% menjadi US$71,35 per barel, harga tertinggi sepanjang sejarah. Harga minyak pada sesi pagi perdagangan di New York sempat menyentuh level US$72,2 per barel. Harga minyak selama bulan lalu telah naik 17%, melampaui kenaikan harga pada Agustus 2005, ketika Badai Katrina memporakporandakan pabrik penyulingan minyak lepas pantai di Teluk Mexico.
  • Pemegang saham PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan PT Bursa Efek Surabaya (BES) sejauh ini tidak menunjukkan indikasi penolakan terhadap rencana percepatan merger kedua bursa tersebut yang ditargetkan rampung tahun ini. Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Darmin Nasution meminta para anggota bursa (AB) selaku pemegang saham BEJ dan BES untuk konsisten dalam memberikan suara melalui rapat umum pemegang saham yang akan digelar medio bulan depan. Otoritas pasar modal itu telah menggelar pertemuan informal dengan sejumlah anggota bursa yang merupakan pemegang saham BEJ dan BES pada awal pekan ini.
  • PT Adira Dinamika Multifinance Tbk akan menawarkan obligasi berjumlah Rp 750 miliar pada Juni dengan penawaran tingkat imbal hasil paling tinggi sebesar 15,3%. Namun, penawaran tingkat imbal hasil obligasi Adira akan mengikuti pergerakan suku bunga yang terjadi di pasar mengingat memasuki semester II sudah mulai terjadi penurunan tingkat suku bunga.
  • PT Branta Mulia Tbk akan membayarkan bunga kedelapan senilai Rp 7,64 miliar dari obligasi I/2004 dengan tingkat bunga tetap, kemarin.
  • PT Fortis Investments meluncurkan produk reksa dana terproteksi lanjutan bernama Fortis ProtectPlus II, yang menjanjikan tingkat dividen maksimal 42,4%. Produk reksa dana dengan rentang waktu dua tahun empat bulan ini menjanjikan dividen yang terdiri dari 12,4% net tax (nilai bersih setelah dikurangi pajak) pada tahun pertama, serta variabel dividen sebesar 0% - 30% net tax yang akan diberikan pada saat jatuh tempo.