Wednesday, November 09, 2005

[Bisnis] 9 November 2005

  • Para pelaku pasar saham dan obligasi masih akan menunggu kepastian arah suku bunga dari bank sentral, menyusul tingkat inflasi Oktober yang mencapai 8,79% dan kenaikan BI Rate menjadi 12,25% pekan lalu. Pelaku pasar diperkirakan tidak akan langsung merespon secara signifikan pada hari pertama perdagangan saham hari ini, setelah libur lebaran sejak 2 November. Sejumlah pelaku pasar mengatakan akan melakukan berbagai kalkulasi atas inflasi dan arah suku bunga, serta kinerja emiten kuartal III/2005.
  • Nilai tukar euro terhadap dolar AS merosot ke level terendah dalam dua tahun, menyusul kekhawatiran aksi kerusuhan yang meningkat di Prancis dalam sepekan terakhir akan menyebar ke negara Eropa lainnya.
  • Transaksi jual-beli kembali (repurchase agreement/repo) obligasi negara sepanjang September 2005 naik tipis menjadi Rp 12,24 triliun dari Rp 12,22 triliun pada bulan sebelumnya. Berdasarkan data yang diperoleh Bisnis, transaksi repo selama September 2005 didominasi oleh reverse repo yaitu pemberian likuiditas dari satu pihak ke pihak lainnya yang mencapai Rp 7,25 triliun. Sisanya sebesar Rp 4,99 triliun merupakan transaksi repo yang dilaporkan oleh pihak yang memerlukan likuiditas sehingga menjual instrumen obligasi yang mereka miliki kepada pihak lain untuk mendapatkan likuiditas.