Tuesday, November 08, 2005

[Bisnis] 8 November 2005

  • State Bank of India (SBI), bank terbesar di India, menyatakan akan mengakuisisi 76% saham di PT Bank IndoMonex. Akuisisi tersebut, yang tergantung pada persetujuan regulator, akan menajdi yang ketiga bagi bank tersebut di luar neger tahu ini. IndoMonex merupakan bank yang berbasis di Jakarta dan memiliki tujuh buah kantor cabang di Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
  • Gejolak harga minyak dunia mengganjal saham Bisnis sepanjang perdagangan kuartal III/2005. Banyak saham blue chips yang terpangkas signifikan sehingga investor BEJ pun menderita kerugian cukup besar. Hal itu tercermin dari anjloknya indeks BI-40 sebesar 2,29% pada posisi 288,376 (30 Sept) dibanding akhir Juni 2005 di posisi 295,163. Meroketnya harga minyak dunia hingga US$70 per barel pada Agustus lalu membuat investor BEJ panik membuang saham blue chips di bursa. Apalagi fluktuasi minyak sempat menjatuhkan rupiah mencapai Rp 11.800 per dolar AS. Kenyataan tersebut mengakibatkan pemodal kehilangan pegangan investasi. Pelaku pasar umumnya membuang saham blue chips untuk menghindari risiko lebih besar. Karena gejolak harga minyak dunia diikuti kenaikan suku bunga AS dan bunga SBI di dalam negeri. Kondisi ini langsung berimbas negatif terhadap pasar saham dunia, termasuk bursa Jakarta.
  • Pasalnya, lonjakan harga minyak dunia dikhawatirkan bisa menyulut krisis energi global. Bahkan tersendatnya pasokan minyak akibat permintaan yang jauh lebih tinggi berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi dunia 2005. Banyak perusahaan besar di dunia yang merevisi proyeksi pendapatan maupun labanya. Keputusan itu diambil akibat fluktuasi harga minyak dunia yang sangat tajam. Bagaimanapun, lonjakan harga minyak akan melambungkan biaya operasional perusahaan, terutama pembelian bahan bakar. Dampaknya, pendapatan korporasi global, termasuk emiten BEJ akan terpangkas. Antisipasi terhadap meroketnya harga minyak mendorong investor merealisasikan keuntungan di bursa. Profit taking pemodal itu telah menyulut kejatuhan indeks BEJ 3,84% pada 1.079,275 dari periode Juni di 1.122,376.