Thursday, November 24, 2005

[Bisnis] 24 November 2005

  • PT Great River International Tbk terindikasi melanggar pasal 107 Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 dan terancam dikenakan denda maksimal Rp 5 miliar serta lima tahun pidana penjara.
  • PT Berlian Laju Tanker Tbk hingga saat ini telah membeli kembali saham perusahaan mencapai 274 juta lembar atau setara dengan 65,97% saham yang diizinkan rapat umum pemegang saham sebesar 415,5 juta lembar. Dalam laporan perusahaan ke PT Bursa Efek Jakarta, disebutkan belum lama ini perseroan telah menambah jumlah pembelian sebanyak 6.500 lot dari pasar dengan harga pembelian Rp 990 per lembar.
  • Koreksi teknikal menghambat pergerakan saham Bisnis ke tingkat lebih tinggi. Pemodal mulai melepas sejumlah saham kapitalisasi besar penggerak bursa. Aksi ambil untung tersebut wajar karena mayoritas saham blue chips cenderung overbought. Lonjakan saham Bisnis selama enam hari belakangan ini membuat kursnya mahal. Di sisi lain, berkurangnya sentimen positif pasar ikut menyulut investor mengamankan portofolionya. Pelaku pasar sengaja mendiskon saham unggulan guna membeli kembali di harga murah. Akibatnya, indeks BI-40 terkoreksi 0,61% di 279,989.
  • Tekanan jual pemodal atas saham blue chips terutama karena dipicu oleh faktor teknikal. Beberapa saham unggulan Bisnis sudah berharga mahal dan overbought. Kenyataan tersebut langsung dimanfaatkan pemodal mengambil keuntungan temporer di bursa. Sebagian pemodal mulai mengalihkan investasinya ke saham lapis kedua yang memiliki isu menarik. Terobosan itu dilakukan guna mempertahankan keuntungan di bursa. Mereka masih menunggu momen yang tepat untuk kemabli bertransaksi di BEJ. Kecenderungan itu bisa dimaklumi mengingat pasar saham kekurangan insentif positif.
  • Di sisi lain, koreksi teknikal yang melanda saham kapitalisasi besar kemarin ikut menjatuhkan indeks BEJ 5,214 poin atau 0,49% menjadi 1.061,080. Aktivitas transaksi berlangsung cukup baik kendati dibayangi aksi ambil untung. Total volume shaam yang berpindahtangan di BEJ mencapai 1,605 miliar lembar senilai Rp 883 miliar. Harus diakui fluktuasi saham unggulan yang cukup tajam membuat investor menahan diri. Sejumlah pemain besar terlihat menjual sahamnya untuk mendapatkan keuntungan di depan mata.