Monday, November 21, 2005

[Bisnis] 21 November 2005

  • Bank Indonesia telah menyetujui rencana PT Bank Central Asia Tbk untuk melakukan buyback 5% sahamnya yang ada di pasar. Namun BI meminta jajaran manajemen BCA memenuhi sejumlah persyaratan dalam mengeksekusi rencana buyback saham. Pertama, BCA menggunakan rencana buyback sahamnya hanya untuk keperluan penguatan modalnya, bukan untuk tujuan spekulasi. Kedua, BCA diminta untuk menjaga kemampuan permodalannya maupun likuiditasnya. Ketiga, pelaksanaan rencana ini harus sesuai dengan ketentuan BI, pasar modal, maupun ketentuan lainnya yang terkait. Keempat, BI meminta BCA melaksanakan rencana ini secara transparan dan mengancam akan mengenakan sanksi terhadap pengurus bank apabila diketahui transaksi ini menguntungkan pihak tertentu atau merugikan bank dan berjalan tidak wajar.
  • Volume transaksi obligasi pemerintah (SUN) yang dilaporkan melalui sistem layanan surat utang luar bursa PT Bursa Efek Surabaya (BES) sepanjang Oktober 2005 turun hingga 59,47% menjadi Rp 27,67 triliun dari Rp 68,28 triliun pada bulan sebelumnya.
  • Penguatan kus saham blue chips berhasil menggairahkan bursa Jakarta pekan lalu. Pelaku pasar cukup aktif mengakumulasi saham unggulan sehingga kursnya menguat signifikan. Pembelian kembali saham Bisnis yang kursnya murah dan oversold bertujuan memperbaiki harga agar tetap kompetitif. Pemicunya adalah stabilitas suku bunga SBI, menguatnya bursa regional, serta turunnya harga minyak dunia.
  • Selain itu, aksi korporasi beberapa emiten besar ikut mendongkrak sahamnya. Indeks komposit BEJ terkerek 26 poin atau 2,52% pada 1.054,985 dibanding sebelumnya di 1.028,984. IHSG terus mengalami penguatan hampir sepanjang perdagangan pekan lalu. Pembalikan arah indeks berawal dari aksi beli teknikal terhadap sejumlah saham blue chips. Keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga SBI saat ini langsung direspon investor memburu saham unggulan. Pasalnya, kebijakan otoritas moneter tadi akan mengurangi risiko investasi di pasar modal.
  • Bahkan perekonomian nasional bisa tumbuh positif jika BI terus mengerem kenaikan bunga SBI sampai akhir tahun 2005. Dunia usaha, termasuk para emiten BEJ pun akan mampu mempertahankan kinerjanya. Di sisi lain, perburuan pemodal atas saham blue chips juga ditunjang menguatnya sebagian bursa regional. Bullish pasar Asia tadi tak disia-siakan pemodal dimana mereka aktif mengakumulasi beberapa saham blue chips yang berkinerja baik. Dampaknya, indeks BI-40 terkerek 3,14% pada 278,540 dibanding sebelumnya di 270,051. total volume saham Bisnis yang berpindahtangan 1,04 miliar unit senilai Rp 2,57 triliun. Asing net buying Rp 233 miliar dan rupiah ditutup melemah di Rp 10.090 per dolar AS. Gairah transaksi bursa regional telah dimanfaatkan pemodal BEJ berburu saham pilihan Bisnis.