Tuesday, June 27, 2006

[Bisnis] 27 Juni 2006

Market Reviews:
  • Kondisi bursa Jakarta masih belum pulih. Tekanan jual terhadap saham blue chips terus berlanjut. Pelaku pasar enggan mengambil posisi karena pasar kekurangan insentif penggerak. Mereka hanya melakukan jual beli spekulatif di saham pilihan yang berprospek baik. Kecenderungan itu sejalan dengan perkembangan pasar global yang belum stabil. Bayang-bayang kenaikan suku bunga Fed ternyata terus menghantui aktivitas transaksi di BEJ. Hal itu mendorong investor membuang saham kapitalisasi besar, sehingga IHSG melemah 6,311 poin atau 0,49% menjadi 1.283,853.
  • Pada perdagangan hari pertama minggu ini, situasi bursa tampak sepi dan kurang atraktif. Kenyataan tersebut bisa dilihat dari volume saham berpindahtangan di BEJ yang hanya 1,670 miliar unit senilai Rp 696 miliar. Investor tetap menanti keputusan The Fed soal suku bunga AS meski mereka sudah memperkirakan berapa besar kenaikkannya. Di mata pelaku pasar, kebijakan suku bunga ketat yang diterapkan Bank Sentral AS akan berimbas ke pasar modal dunia, termasuk Jakarta. Bagaimanapun, pasar ekuiti sangat rentan terhadap naik turunnya suku bunga AS. Harga saham anjlok bila bunga Fed naik.
  • Di bagian lain, fluktuasi tajam rupiah ikut menghambat pergerakan saham Bisnis ke teritori positif. Pemodal khawatir, instabilitas rupiah terhadap dolar AS bakal memangkas pendapatan maupun laba emiten tahun ini. Kurs rupiah awal minggu ini bertengger di level Rp 9.393 per dolar AS, bahkan sempat merosot pada posisi Rp 9.400.