Friday, December 02, 2005

[Bisnis] 2 Desember 2005

  • Anggota Komisi XI DPR RI Dradjad Wibowo menilai Bapepam tidak serius dalam menangani kasus industri reksa dana karena hingga saat ini pemeriksaan terhadap empat perusahaan manajer investasi (MI) belum membuahkan hasil.
  • Kondisi pasar tampak masih bergairah dimana minat jual beli investor tetap tinggi. Pemodal terus melakukan switching di saham unggulan. Mereka melepas sejumlah saham kapitalisasi besar yang kursnya sudah menguat tajam. Selanjutnya, investor beralih ke blue chips yang masih berpotensi mendatangkan keuntungan. Pola switching itu membuat transaksi di BEJ marak. Bahkan indeks komposit hanya turun tipis 0,270 poin menjadi 1.096,371. Kegiatan transaksi berlangsung marak dengan volume saham berpindahtangan 2,69 miliar lembar senilai Rp 1,1 triliun.
  • Sejak pembukaan sesi pertama hingga menjelang penutupan perdagangan, IHSG mengalami fluktuasi cukup tajam. Hal itu terjadi menyusul tarik-menarik investor yang cukup kuat di beberapa saham blue chips. Pada sesi kedua, indeks sempat terkoreksi sampai 8 poin lebih akibat merosotnya sejumlah saham kapitalisasi besar. Meski demikian, di akhir perdagangan, pemodal melakukan pembelian kembali saham unggulan sehingga koreksi indeks mereda. Investor sempat kecewa dengan pengumuman inflasi November yang mencapai 1,31%. Berdasarkan ekspektasi pasar, inflasi tidak lebih dari 1%.
  • Meski demikian, besaran inflasi tadi tak menyurutkan gairah transaksi di bursa Jakarta. Aksi jual beli investor terhadap saham blue chips tampak berimbang sehingga pasar tetap stabil. Indeks BI-40 hanya melemah di kisaran sempit 0,05% pada posisi 291,475. Begitu juga indeks LQ45 loss 0,03% di 237,243. Penguatan saham Indosat, Astra International, Bimantara, Bank Mandiri, serta Aneka Tambang mampu mengimbangkan koreksi di saham Semen Gresik maupun Perusahaan Gas Negara. Asing bukukan net buying sebesar Rp 34 miliar. Potensi penguatan saham Bisnis masih terbuka.