Thursday, December 01, 2005

[Bisnis] 1 Desember 2005

  • Keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) di level 12,25% berhasil menggairahkan bursa Jakarta. Pelaku pasar menyikapi langkah otoritas moneter itu dengan berburu saham blue chips penggerak saham. Pasalnya, stabilitas suku bunga disertai menguatnya rupiah atas dolar AS berpotensi mendongkrak kurs saham Bisnis ke tingkat lebih tinggi. Apalagi bila pengumuman inflasi bulan November nanti menunjukkan tren penurunan. Kenyataan tersebut bakal melambukan indeks saham gabungan (IHSG) di atas level 1.130-an.
  • Sementara pada transaksi Rabu 30 November, indeks komposit BEJ menguat signifikan 14,363 poin (1,33%) menjadi 1.096,641. Aktivitas perdagangan berlangsung marak dengan volume saham berpindahtangan mencapai 3,785 miliar unit senilai Rp 1,2 triliun. Perburuan pemodal masih terfokus pada saham blue chips yang mempunya isu menarik dan berfundamental bagus. Lonjakan indeks dimotori shaam Perusahaan Gas Negara, Gudang Garam, Telkom, Aneka Tambang, Medco serta Timah. Bahkan penguatan kelompok saham unggulan di atas ikut mendongkrak indeks BI-40 sebesar 291,632. Indeks LQ45 pun terkerek 1,63% di level 237,334. Investor asing cukup aktif mengakumulasi saham blue chips dengan net buying Rp 159 miliar.
  • Mereka memborong saham infrastruktur, seperti Telkom dan Indosat serta beberapa saham perbankan. Hal ini sebagai antisipasi terhadap turunnya data ekonomi, khususnya inflasi bulan November 2005 yang akan diumumkan pekan ini. Perdagangan saham Bisnis hari ini kemungkinan akan dibayangi aksi profit taking. Lonjakan kurs saham blue chips yang cukup tajam mendorong investor merealisasikan keuntungan temporer. Meski demikian, investor juga kembali bermain selektif di saham unggulan maupun saham lapis kedua yang kursnya masih kompetitif.