Friday, December 09, 2005

[Bisnis] 9 Desember 2005

  • Pemerintah memenangkan penawaran obligasi negara yang akan jatuh tempo 2006-2009 dengan obligasi baru senilai Rp 5,67 triliun pada lelang penukaran surta utang negara dengan jumlah tawaran yang masuk mencapai sekitar Rp 7,72 triliun. Mulia P. Nasution, Dirjen Perbendaharaan Depkeu, mengatakan keputusan hanya memenangkan surat utang negara (SUN) sebesar Rp 5,67 triliun itu didasarkan pada benchmark, kemampuan anggaran, jatuh tempo tiap surat utang yang ditawarkan dan waktu penawaran yang diajukan investor.
  • Kepemilikan asing di surat utang negara (SUN) naik menjadi Rp 28,7 triliun atau 7,1% dari total obligasi negara Rp 404,44 triliun per akhir Oktober 2005.
  • PT Telekomunikasi Indonesia Tbk berencana membeli kembali (buyback) obligasi yang jatuh tempo 2007. Dana pembelian kembali surat utang itu berasal dari kas internal dan pinjaman. Jika rencana tersebut dapat terwujud, maka risiko perusahaan membiayai kewajiban dapat dikurangi dan dapat meningkatkan profitabilitas.
  • Sentimen beli investor terhadap saham unggulan di BEJ masih cukup kuat. Momentum perombakan kabinet terus dimanfaatkan untuk menambah portofolionya. Selain itu, kenaikan suku bunga BI Rate yang moderat di posisi 12,75% serta antisipasi terhadap window dressing ikut meramaikan perdagangan saham Bisnis kemarin. Beberapa saham kapitalisasi besar kembali diakumulasi investor sehingga menaikkan indeks BEJ 6,954 poin atau 0,60% menjadi 1.158,319. Transaksi berlangsung marak dimana saham berpindahtangan mencapai 3,418 miliar unit senilai Rp 1,5 triliun.
  • Komitmen Menko Perekonomian, Boediono untuk menurunkan inflasi secara bertahap disikapi positif pelaku pasar di BEJ. Pasalnya, laju inflasi yang terkendali akan menghambat kenaikan suku bunga SBI ke tingkat lebih tinggi. Dan hal itu pada akhirnya akan membangkitkan kembali sektor riil sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi. Bagaimanapun, sikap otoritas moneter yang lebih fleksibel menetapkan tingkat suku bunga di dalam negeri berpotensi mendorong penguatan kurs rupiah ke level signifikan. Bahkan stabilitas kurs rupiah, SBI, serta inflasi akan mendongkrak harga saham di BEJ. Perburuan pemodal mengakibatkan indeks BI-40 menguat 0,9% pada 310,469.