Wednesday, March 02, 2005

Tanggal 6 Januari 2005

  • Koreksi teknikal menghambat pergerakan saham pilihan Bisnis ke tingkat lebih tinggi. Pelaku pasar melepas saham blue chips guna mendapatkan keuntungan temporer. Aksi ambil untung ini wajar karena kenaikan harga di hari sebelumnya cukup tinggi. Tekanan jual investor terutama melanda saham kapitalisasi besar penggerak bursa, seperti Telkom, Astra, serta Indosat. Pemodal memang tak mau mengambil resiko di tengah penantian terhadap pengampunan utang oleh negara donor di Paris Club. Selain itu, lonjakan saham blue chips yang tinggi ikut menyulut profit taking.
  • Seperti diketahui, transaksi saham di BEJ kemarin diwarnai tarik menarik yang cukup kuat. Hal ini bisa dilihat dari fluktuasi indeks yang tajam. Indeks BEJ sempat menguat hingga level 1.023-an sebelum ditutup melemah 3,112 poin di posisi 1.015,431. Kalangan investor ternyata belum berani memegang saham blue chips dalam waktu lama. Pasalnya, banyak saham unggulan yang kursnya sudah meningkat tajam dan over-bought. Kondisi ini justru dimanfaatkan pemodal mengambil keuntungan sambil menanti insentif segar. Pemodal juga menunggu hasil positif dari konferensi tsunami yang akan dimulai hari ini.
  • Sementara itu, aksi jual beli yang kurang berimbas di saham blue chips ikut melemahkan indeks BI-40 sebesar 0,20% pada posisi 262,315. Meski demikian, perdagangan saham Bisnis berlangsung marak dengan volume saham berpindah tangan mencapai 760 juta unit senilai Rp 1,36 triliun.
  • Mayoritas saham pilihan terkoreksi dalam jumlah bervariasi. Pemodal langsung merealisasikan gain temporer di saham blue chips dan beralih ke saham lapis ke dua. Aksi switching ditempuh pemodal guna mempertahankan gain di BEJ. Karena saham papan bawah masih berpotensi gain tinggi. Disisi lain, pemodal juga berharap agar para emiten melakukan corporate action sehingga sahamnya tetap atraktif. Bagaimanapun, naik turunnya saham blue chips masih tergantung pada isu yang berhembus di lantai bursa. Terutama langkah emiten mengumumkan langkah bisnisnya tahun ini.
  • Perdagangan saham Bisnis hari ini akan diramaikan aksi jual beli selektif. Pemodal diperkirakan mengakumulasi saham unggulan yang kursnya masih murah dan belum bergerak. Mereka juga berspekulasi di saham lapis kedua sambil menanti munculnya insentif positif baru di BEJ. Saham pilihan Bisnis masih berpotensi menguat.

  • Rata-rata tertimbang tingkat diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI) jangka waktu 1 bulan hasil lelang kemarin adalah sebesar 7,42% atau turun satu basis poin dibandingkan posisi sebelumnya 7,43% di tengah tetap minimnya instrumen investasi di pasar. Sementara itu, rata-rata tertimbang tingkat diskonto SBI jangka waktu 3 bulan hasil lelang hari kemarin adalah sebesar 7,30% (sebelumnya 7,29%). Lelang SBI 3 bulan tersebut menyerap dana sebesar Rp 1,99 triliun atau 93,22% dari jumlah lelang yang diterima. Lelang SBI jangka waktu 1 bulan kemarin berhasil menyerap dana mencapai Rp 64,00 triliun, atau 89,65% dari jumlah lelang yang diterima Bank Indonesia. Angka ini sebenarnya lebih besar dibandingkan target BI sebelumnya sebesar Rp 50 triliun sedangkan untuk SBI berjangka waktu tiga bulan ditetapkan targetnya sebesar Rp 3 triliun.

(Sumber: Bisnis Indonesia)